Tuesday, July 1, 2014

Rangkuman: KONTINUITAS DIDALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASIKAN


Laporan Keuangan Konsolidasi (selanjutnya disingkat LKK) adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan untuk entitas pengendali yakni perusahaan induk fan entitas yang dikendalikan yaitu anak perusahaan.

LKK diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain.

Tujuan : Memberikan gambaran yang obyektif atas satu perusahaan
Adanya kontinuitas adalah bahwa saldo rekening-rekening yang tercantum dalam neraca konsolidasi pada suatu saat merupakan kelanjutan dari pada saldo rekening-rekening sama dalam neraca konsolidasi yang disusun pada akhir periode sebelumnya. 

Contoh Daftar Lajur Laporan yang dikonsolidasi
Rekening-rekening pembukuan
PT Gunungsari
PT Wijaya
Eliminasi
Laporan rugi/laba konsolidasi
Minority Interest (LYD)
Controlling Interest (LYD)
Neraca konsolidasi
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K













Materi Kuliah   : Akuntansi Lanjut (Sabtu, 28 Juni 2014)
Dosen              : MAILDA ALFRISKA, SE., MMSI
Oleh Tri Minarti







Wednesday, June 4, 2014

Review Jurnal: ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA


A. IDENTITAS ARTIKEL
1. Judul            :  SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
2. Penulis         : ROJI MUHIDIN
3. Volume        : I
4. Tahun          : 2013
5. Halaman      : 4-16

B. LATAR BELAKANG
Seringkali sangat bermanfaat untuk membuat suatu laporan keuangan tertentu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi operasi-operasi perusahaan baik pada masa lalu maupun pada masa sekarang. Laporan tentang sumber dan penggunaan dana akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana secara historis yang terdapat di dalam perusahaan.
Kadang-kadang laporan ini dipergunakan untuk membuat forecasting, dan kekuatan utamanya terletak pada kegunaannya dalam mengevaluasi sumber-sumber dan penggunaan modal jangka panjang (sources and uses of long term funds).
Pemahaman tentang pola pemakaian dana pada masa lampau akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk membuat rencana rencana yang lebih baik sehubungan dengan kebutuhan dan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Budget kas adalah suatu alat yang dapat dipergunakan oleh manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kelebihan/kekurangan uang kas selama periode budget. Seperti halnya dengan laporan sumber dan penggunaan dana. budget kas sering pula disebut dengan istilah “cash forecast”, tetapi dalam tulisanini istilah “budget kas”lah yang akan dipergunakan.

C. TUJUAN PENULISAN.
Adapun tujuan umum dari penulisan ini yaitu untuk lebih meningkatkan pengetahuan penulis dan wawasan mengenai laporan sumber dan penggunaan dana dan budget kas pada perusahaan. Adapun tujuan khusus bagi penulis dan pembaca yaitu:
1. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan suatu makalah atau karya tulis atau skripsi.
2. Untuk memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh dosen kepada kami.
3. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah ini.

D. RUMUSAN MASALAH.
Adapun beberapa permasalahan yang akan penulis paparkan dengan singkat yaitu:
1. Apa pengertian dari analisa sumber-sumber dana dan penggunaan dana?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana?
3. Bagaimana tahap-tahap penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana?

E. HASIL dan PEMBAHASAN
Pengertian Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui dan mendeteksi aliran dana yaitu darimana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui dan mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat kita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.

Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan pihak kreditur jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modak kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan- perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas , efek (sekuritas), piutang maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung pada sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut.

Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.

Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana:
1. Penyusunan laporan perubahan neraca (statements of balance sheets changes).
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber dan penggunaan dana.
2. Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana. Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber – sumber dan penggunaan dana disebut kas (artian sempit) dan modal kerja (artian luas).


Dana dalam Artian Kas.
Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan kas. Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.

Dalam menyusun Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana di mana dana adalah dalam artian Kas, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Laporan perubahan Neraca, yang menggambarkan perubahan masing- masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan- perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-perubahan yang memperkecil jumlah kas.
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi & laba atau laporan laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas.
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber- sumber dan penggunaan dana.

Dana dalam Artian Modal Kerja.
Perusahaan menyusun Laporan Sumber-sumber dan penggunaan dana atas dasar modal atau sering pula disebut Laporan sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Modal kerja di sini adalah dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar di atas Utang lancar. Dalam laporan ini tidak tercantum di dalamnya sumber-sumber dari penggunaan dana yang berasal dari unsur-unsur modal kerja sendiri, karena perubahan-perubahan yang hanya menyangkut unsur-unsur aktiva lancar dan utang lancar saja – kedua accounts tsb disebut “current accounts” – tidak akan mengakibatkna – perubahan jumlah modal kerja (neto).
Modal kerja hanya berubah kalau ada perubahan unsure-unsur di luar “current accounts”
yaitu yang disebut “non-current accounts” – yang mempunyai efek neto terhadap modal kerja perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current accounts yang mempunyai efek memperbesar modal kerja disebut sebagai sumber-sumber modal kerja, dan perubahan- perubahan dari unsur-unsur non-current accounts mempunyai efek memperkecil modal kerja disebut sebagai penggunaan modal kerja pada suatu saat lebih besar daripada jumlah modal kerja pada saat sebelumnya berarti ada kenaikan modal kerja, maka hal ini disebabkan karena sumber-sumbernya lebih besar daripada penggunanya sehingga mempunyai efek neto yang positif terhadap modal kerja. Sebaliknya kalau penggunannya lebih besar daripada sumbernya, maka efek netonya adalah memperkecil modal kerja. Kalau besarnya sumber persis sama dengan besarnya penggunaan, tidak ada efek netonya terhadap modal kerja, sehingga besarnya modal kerja tetap tidak berubah.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja adalah:
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja. Menggambarkan perubahan dari masing- masing unsure modal kerja atau unsure current accounts antara dua titik waktu. Dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja.
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non-current accounts antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja.
4. Berdasarkan informasi tersebut di atas dapatlah disusun. Laoran sumber-sumber dan penggunaan modal kerja.
Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana tidak hanya dilakukan terhadap laporan diwaktu yang lalu saja, tetapi juga penting dilakukan terhadap laporan yang diproyeksikan untuk periode yang akan datang. Project Funds Statement dapat disusun berdasarkan data dari projected balance sheets. Analisa terhadap “projected statement of sources and uses of funds” tsb dimaksudkan untuk menilai kebijakan perusahan yang bersangkutan dalam penggunaan dana dan cara mendapatkannya dana untuk periode yang mendatang.

Contoh Permasalahan.
Soal:
PT. DAMITEX mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut :
PT. DAMITEX membagi deviden kepada pemegang saham Rp 74,250,000. Adapun laba operasi yang didapat pada periode tersebut sebesar Rp 80,900,000.

1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas.


Analisis : Dari laporan sumber dan penggunaan dana tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2002 penggunaan dana yg paling menonjol adalah untuk cash deviden, mesin dan tanah.

2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja.


Analisis : Dapat diketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002 yaitu sebesar Rp 12,000,000, dengan rincian pada tahun 2001 modal
kerjanya sebesar Rp 62,600,000 dan pada tahun 2002 modal kerjanya sebesar Rp 74,600,000.

 
Analisis : Karena jumlah sumber > Penggunaan yaitu sebesar Rp 12,000,000, maka sebesar Rp 12,000,000 tersebut mempunyai efek positif terhadap modal kerja, dan berarti ada kenaikan modal kerja sebesar Rp 12,000,000.

Kesimpulan.
Dari pembahasan di atas, dapat saya simpulkan bahwa laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengatur atau memanage perusahaanya agar dapat mengambil keputusan yang tepat guna kemaajugaan perusahaanya.
Dari laporan keuangan tersebut kita dapat melihat sumber dana beserta aliranya, darimana dana tersebut di dapat dan kemana dana tersebut dikeluarkan atau di belanjakan, kitadaat mengetahui aliran dana tersebut dengan membandingan dari laporan keuangan dalam dua periode tertentu.
Oleh karena itu sebuat perusahaan wajib membuat laporan keuangan agar perusahaan itu di di manage dengan baik. Dimana laporan keuangan tersebut akan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang dibuat antara lain seperti Neraca Saldo, Ihktisar Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal dll.

Sumber
Rozygynaga Collariezz.2014.Makalah manajemen.http://www.slideshare.net/rozygynaga/makalah-manajemen-29503294

Tuesday, June 3, 2014

Review Jurnal: Laporan Sumber dan Penggunaan Dana


A. Identitas artikel
1. Judul            ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
                         KOPERASI PEGAWAI NEGERI BALAI KOTA SAMARINDA
2. Penulis         : Indah Agustini Tri Utami
3. Jurnal           : JURNAL EKSIS
4. Volume        : 8
5. Tahun          : Agustus, 2012
6. Nomor        : 2
7. Halaman      : 2168 – 2357

B. Latar belakang
Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuan ketentuan pokok tersendiri dalam menjalankan fungsi social dan ekonominya yaitu UUD 45 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Koperasi sebagai organisasi ekonomi, harus mengikuti hukum ekonomi yang rasional dan norma kebisaan yang lazim berlaku didalam dunia usaha. Dengan cara ini kepentingan anggota maupun pihak ketiga dapat dipenuhi. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang no.25 tahun 1992.

Laporan keuangan yang dibuat suatu badan usaha adalah Neraca, laporan Laba Rugi atau sisa hasil Usaha dan laporan laba ditahan. Namun ada pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan yang lain seperti laporan sumber dan penggunaan dana, karena laporan sumber dan penggunaan dana merupakan analisa keuangan yang sangat penting bagi financial, manager maupun calon kreditur atau bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, begitu juga dengan koperasi. Banyak diantara usaha koperasi yang tidak mampu meneruskan usahanya yang disebabkan oleh kurang baiknya pengelolaan manajemen dalam melaksanakan kegiatan usahanya, atau kurangnya tanggung jawab pengurus. Hal ini bisa terjadi karena landasan berdirinya usaha koperasi didasarkan pada azas kekeluargaan. Salah satu cara untuk mengatasi hal demikian maka diperlukan analisa laporan keuangan secara periodik. 

Dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana badan usaha mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya. Bagi Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda, yang mempunyai kegitaan usaha dalam bidang jasa dan waserda, juga memerlukan adanya analisa sumber dan penggunaan modal kerja dalam rangka perluasan kegiatan usahanya dengan cara mendapatkan kredit dari bank dan untuk mengukur sampai sejauh mana kinerja keuangan dari kegiatan usahanya. Sehingga sumber dana yang dibutuhkan dan penggunaannya harus dikelola dengan baik. Memahami demikian pentingnya laporan keuangan sebagai sumber informasi keuangan maka penulis tertarik untuk Mengalisa Sumber dan Penggunaan Dana Modal Kerja pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tahun 2011. Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, agar dapat menutup kerugian dan mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa membahyakan keadaan kekayaaan perusahaan.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan modal kerja yang menggambarkan sumber sumber tertentu, dari mana modal kerja diperoleh, serta
berbagai penggunaan dari modal kerja tersebut. Dan seberapa besar sumber dana modal kerja digunakan dalam operasi usaha koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tersebut.

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengurus Koperasi Pegawai Negeri Balaikota untuk mengetahui dari mana saja modal kerja dapat diperoleh dari hasil usahanya dan bagaimana komposisinya, serta untuk mengetahui bagaimana seharusnya pengurus koperasi tersebut menggunakan modal kerja yang diperoleh dari hasil usahanya, agar tidak terjadi krisis atau kerugian dan membayar semua kewajiban tepat pada waktunya.

D. Rumusan masalah
Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis mengangkat permasalahan "Apakah terjadi kelebihan modal kerja dalam membiayai kegiatan usaha Koperasi Pegawai Negeri Balaikota pada tahun 2011 jika dilihat dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja?

E. Metode penelitian
METODE PENDEKATAN
Definisi Operasional
1. Working Capital adalah aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar. Aktiva Lancar adaalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual ataau dikonsumer dalam periode berikutnya. Rekening yang termasuk dalam kelompok aktiva lancar pada Koperasi Pegawai Negeri Balai kota Samarinda adalah Kas, Bank, Piutang anggota dan non anggota, Persediaan Barang.

2. Hutang Lancar adalah hutang jangka pendek yang merupakan kewajiban keuangan perusahaan, yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek. Yang termasuk dalam hutang lancar pada Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Saamarinda adal, simpanan sukarela, hutang dagang dan dana dana Sisa Hasil Usaha.

3. Sumber dan penggunaan modal kerja. Modal kerja akan dipengaruhi adanya perubahan elemen-elemen non current account. Perubahan unsur-unsur non current
account yang dapat memperbesar modal kerja seperti depresiasi aktiva tetap, bertambahnya hutang jangka panjang, tambahnya modal kerja (simpanan pokok, wajib) sisa hasil usaha dan cadangan.

Sedangkan penggunaan modal kerja adalah elemen-elemen yang memperkecil modal kerja, seperti pembagian sisa hasil usaha, pembelian aktiva, pembayaran hutang jangka panjang, kerugian dari operasi perusahaan. Langkah penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
a. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat Neraca.
b. Mengelompokkan perubahan perubahan unsur unsur non current account, yang dapat memperbesar dan memperkecil modal kerja.
c. Mengelompokkan unsur unsur laporan keuangan yang memperbesar dan memperkecil modal kerja.
d. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

Perincian Data Yang Diperlukan
Data yang diperlukan dalam pemecahan masalah dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu adalah sebagai berikut :
1. Neraca Koperasi Pegawai Negeri Balai kota Samarinda
2. Laporan Sisa Hasil Usaha dan pembagiannya.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai kegiatan Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda.

Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis
Alat analisis dan pengujian hipotesis adalah :
1. Menunjukan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja (perubahan masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar dan perubahan modal kerja - cara ini lebih mudah terlihat perubahanya dengan membandingkan Laporan Neraca minimal untuk dua periode Akuntansi.
2. Menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja. 

F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari Neraca Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda tahun 2010 dan 2011, maka dapatlah disusun Neraca Perbandingan sebagai berikut :
 
Dari laporan perubahaan modal kerja di atas terlihat bahwa adanya pertambahan modal kerja sebesar Rp.111.752.795,- yang berasal dari selisih modal kerja tahun 2010 sebesar
Rp.907.709.456,- dan tahun 2011 sebesar Rp.1.019.462.251.Selanjutnya pada tahap berikutnya adalah membuat laporan sumber dan penggunaan Modal Kerja sebagai berikut :

Pembahasan
Berdasarkan hasil penganlisaan data di atas dapatlah diketahui bahwa :
Bertambahnya modal kerja sebesar Rp.111.752.795,- berasal dari :
- Piutang Anggota Rp. 182.573.560,- dimana Piutang anggota tahun 2010 Rp.361.400.067,- berubah ditahun 2011 menjadi Rp.543.973.627,-
- Piutang non Anggota sebesar Rp. 134.753.301,- dimana tahun 2010 sebesar Rp.114.605.626,- berubah menjadi Rp.249.358.927,- (2011)
  •  Hutang Dagang Rp. 7.316.398,-dimana pada tahun 2010 Rp.13.132.200,-dan pada tahun 2011 berkurang menjadi Rp.5.815.802,- Sedangkan yang menyebabkan berkurangnya modal kerja akibat :
  •  Berkurangnya simpanan di bank sebesar Rp.169.316.663,- dimana simpanan di bank tahun 2010 sebesar Rp.434.216.330,- berubah menjadi Rp.264.899.667,- tahun 2011.
  •  Terjualnya persediaan barang sebesar Rp.36.140.141,- dimana tahun 2010 sebesar Rp.88.960.714,- berubah menjadi Rp.52.820.573,-di tahun 2011.
  •  Bertambahnya simpanan sukarela Rp.3.444.213, cimana pada tahun 2010 sebesar Rp.69.271.500,- dan ditahun 2011.sebesar Rp.72.715.713,-
  •  Bertambahnya dana dana SHU sebesar Rp.3.989.447,-yang diperoleh dari tahun 2010 sebesar Rp.15.964.591,- dan pada tahun 2011 menjadi Rp.19.954.028,- Sedangkan analisis dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja KPN Balai Kota Samarinda dari pembahasan diatas bahwa bertambahnya modal kerja tersebut dipengaruhi oleh adanya sumber sumber serta penggunaan modal kerja sebagai berikut :
1. Sumber modal kerja diperoleh dari adanya depresiasi aktiva tetap berupa Bangunan Ruko dan Inventaris Toko/kantor sebesar Rp.21.919.714,- . Tetapi jika dilihat dari data neraca tidak terlihat pengurangan tersebut akibat depresiasi aktiva tetap karena seluruh aktiva tetap hanya mempunyai akumulasi depresiasi aktiva secara keseluruhan yang terdiri dari depresiasi Bangunan Ruko, dan inventaris kantor/toko yang seluruhnya berjumlah Rp.142.801.724,- pada tahun 2010 dan Rp.164.721.438,- pada tahun 2011. Kenaikan dari akumulasi penyusutan aktiva tetap terebut diakibatkan dari pembelian inventaris kantor/toko.

2. Kemudian sumber modal juga berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib sebesar Rp.2.050.000,- dan Rp.146.815.426,- sumber ini berasal dari masuknya anggota baru yang tadinya orang manjadi orang dimana mereka melakukan simpanan setiap bulannya.

3. Dari adanya pertambahan cadangan yang dibentuk setiap tahunnya sebesar 40% dari sisa hasil usaha untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp.62.461.866,-

4. Adanya kenaikan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp.53.018.910,- 

Dari sumber modal kerja tadi oleh perusahaan digunakan untuk : 
1. Penyertaan ke PKPN/PKP-RI sebesar Rp.1.200.000,- Deposito pada Bank Kaltim Rp.100.000.000,- dan penyertaan lainnya Rp.5.586.450,-
2. Sedangkan Penggunaan modal kerja juga digunakan untuk pembelian inventaris kantor/toko sebesar Rp.31.060.000,- sehingga mengakibatkan adanya kenaikan akumulasi penyusutan sebesar Rp.21.919.714,- sebagai penambahan sumber dana.
3. Selain itu adanya pelunasan hutang pada PKPRI KT sebesar Rp.20.000.000,- dan adanya pelunasam piutang terhadap PT Taspen Sebesar Rp.16.666.671,-


Dari analisa dan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa modal kerja KPN Balai Kota
Samarinda mengalami kenaikan sebesar Rp.111.752.795 ,- kenaikan tersebut dipengaruhi juga oleh adanya sumber dan penggunaan dana non current account . Jika dilihat dari jumlah kenaikannya cukup besar hal ini dikarenakan, modal kerjanya banyak digunakan dalam kegiatan, penjualan secara kredit baik kepada anggota dan bukan anggota serta bertambahnya hutang dagang, hanya resekonya adalah jika piutang tersebut tidak dapat ditagih pada waktunya.


G. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian disertai dengan analisis, beberapa kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis diantaranya sebagai berikut :
1. Perkembangan sumber modal pada Koperasi Pegawai Negri BalaiKota Samarinda dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kenaikan Penjualan secara kredit pada Anggota maupun bukan anggota menambah sumber modal kerja. Penurunan yang terjadi pada sumber modal pinjaman sesungguhnya tidak begitu berpengaruh terhadap jumlah keseluruhan modal koperasi, hal tersebut
dikarenakan diimbangi dengan meningkatnya sumber modal sendiri. Dengan demikian perkembangan sumber modal Koperasi Pegawai Negeri Balaikota Samarinda dapat
dikatakan cukup baik.
2. Perkembangan penggunaan modal kerja Koperasi Pegawai Negaeri Balai kota
Samarinda dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Secara keseluruhan penggunaan modal kerja koperasi selalu mengalami peningkatan, hal tersebut dikarenakan meningkatnya penggunaan modal kerja untuk beberapa pos dalam aktiva lancar dan aktiva tetap seperti penyertaan dan  Simpanan pada PKP RI dan Bank Kaltim dan pelunasan Pinjaman Jangka Panjang.

Sumber
Indah Agustini Tri Utami.ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA
KOPERASI PEGAWAI NEGERI BALAI KOTA SAMARINDA.http://karyailmiah.polnes.ac.id