Saturday, June 15, 2013
Sunday, June 2, 2013
Kewirausahawan – Softskill #3
Perencanaan Usaha Baru
A.
Pengertian,
Unsur-unsur, Alasan
1.
Pengertian
Perencanaan
Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan
dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana
biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan
frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi
rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum
yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah
rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
2.
Unsur-unsur
Perencanaan
·
Tujuan : Suatu rencana
yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai batasan
akan tujuan tersebut (fokus). Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu
yang akan dipakai, bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain
sebagainya.
·
Politik : Yang dimaksud
dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi dan pertanggung jawaban dalam
pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga tujuan yang telah direncanakan akan
berhasil.
·
Prosedur : Urutan tindakan
atau kegiatan yang terorganisir dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
·
Anggaran atau budget : Bagian yang tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan.
Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin, sehingga beban dari pelaksanaan
ini tidak tidak lah begitu berat.
·
Program : Gabungan dari politik, prosedur dan anggaran serta perlu adanya
alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak tercapai sebagaimana yang
diharapkan.
Unsur – unsur lain dalam perencanaan
1.
Rencana pemasaran.
2.
Rencana
produksi.
3.
Rencana
keuangan.
4.
Rencana SDM dan organisasi.
5.
Analisa
resiko dan hasil.
6.
Batasan
waktu
3.
Alasan Utama
Diperlukan Perencanaan
Aspek ekonomis
Aspek ini
mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin.Faktor
ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan
ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat
keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan
memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar
biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda
harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang
akan dikeluarkan.
Aspek teknis
Aspek ini
sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik.
Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang
bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua
kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada
konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis
yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligus meminimalisasi
kemungkinan kegagalan bisnis.
Masa depan bisnis
Aspek ini
akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan
sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun
perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanen. Ini tentu
nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan
konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang
kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ? Inilah aspek penting yang
harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
B.
Sebutkan
beberapa manfaat, tipe dan klasifikasi perencanaan
1.
Manfaat
Perencanaan
Manfaat
Perencanaan
1. Dapat
mendekati asumsi kebenaran
2. Membandingkan
hasil dengan rencana
3. Alat
komunikasi untuk meyakinkan pihak lain
4.
Wirausaha dapat berfikir kritis dan objektif
Manfaat lain perencanaan
1.
Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2.
Membantu
dalam kristalisasi persesuaian pada masalah- masalah utama
3.
Memungkinkan
pimpinan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4.
Membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat
5.
Memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi
6.
Memudahkan
dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7.
Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
9.
Menghemat
waktu, usaha dan dana
2.
Tipe
Perencanaan
Perencanaan
strategis (Strategi Planning)
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan
taktis
Perencanaan
jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang
sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan sistem rencana ini untuk menguraikan
apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai
keberhasilan dalam kurun waktu satu tahun.
Tipe utama
rencana :
1.
Rencana Strategic
Strategi adalah program
umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Terdapat
peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan
strategi organisasi.
2.
Rencana Operasional
a. Rencana sekali pakai
b.
Rencana teta
3.
Klasifikasi
Perencanaan
1.
Bidang fungsional
Produksi, pemasaran, keuangan dan personalia
2.
Tingkatan organisasional
Keseluruhan organisasi dan satuan kerja organisasi
Keseluruhan organisasi dan satuan kerja organisasi
3.
Karakteristik (sifat) rencana
Kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif
Kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif
4.
Waktu
Rencana jangka pendek, menegah dan jangka panjang
Rencana jangka pendek, menegah dan jangka panjang
5.
Unsur –
unsur rencana
Dalam wujud anggaran, program, proses, kebijaksanaan, pengembangan dll.
Dalam wujud anggaran, program, proses, kebijaksanaan, pengembangan dll.
Penempatan SDM dalam Organisasi Kewirausahaan
A.
Sebutkan
sumber-sumber tenaga kerja dan bagaimana tahapan proses seleksi
Sumber-sumber Tenaga Kerja
Sumber Intern
Ada
tiga sumber penawaran intern, yaitu :
a.
Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan
memberi latihan.
b.
Pemindahan (Transferring) yaitu posisi yang kurang
disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
c.
Pengangkatan (Promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan
yang lebih tinggi lagi.
Sumber Ekstern
Sumber
ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi
yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja,
sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
Tahapan Proses Seleksi
1.
Tahap
Penerimaan Pendahuluan
2.
Tahap Tes
– tes penerimaan
3.
Tahap
Wawancara seleksi
4.
Tahap
pemeriksaan referensi
5.
Tahap
evaluasi medis
6.
Tahap
wawancara atasan langsung
7.
Tahap
keputusan penerimaan
B.
Bagaimana
latihan dan pengembangan serta teknik yang dilakukan untuk karyawan lama &
baru
Latihan atau training harus berdasarkan pada kebutuhan
pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta,
tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta dan lain-lain baik
karyawan lama maupun karyawan baru.
Latihan dan pengembangan
karyawan
Mereka adalah produk dari
suatu system pendidikan dan mempunyai pengalaman yang diperoleh dari organisasi
lain.Bahkan para karyawan yang sudah berpengalaman pun perlu belajar dan menyesuaikan
dengan organisasi orang-orangnya,kebijksanaanya,dan
prosedur-prosedurnnya.Meskipun program orientasi serta latihan pengembangan
memakan waktu dan dana,hampir semua organisasi melaksanakanya,dan menyebut
biaya-biaya untuk berbagi program tersebutsebagai investasi SDM.
Latihan (training) dimaksudkan untuk memprbaiki
penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci
dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan
–pekerjaan sekarang. Bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk
memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang, kegiatan ini
disebut pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan (development) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuaan, sikap daan sifat-sifat
kepribadiaan. Kegiatan latihan daan pengembangan biasanyaa menjadi tanggung
jawab department personalia.
TEKNIK PENGEMBANGAN SDM UNTUK KARYAWAN LAMA DAN BARU
1. Orientasi
Karyawan
Yaitu acara yang
bersifat khusus dan formal dalam rangka memperkenalkan pekerjaan, rekan kerja,
lingkungan kerja, target yang harus dicapai serta tujuan perusahaan secara
umum. Pada dasarnya dengan adanya orientasi diharapkan kesenjangan pengetahuan
umum tentang perusahaan antara karyawan baru dengan karyawan lama dapat
diperkecil, sehingga mereka tidak merasa asing dalam dunia kerja yang akan
dihadapinya.
2. Pelatihan
Lansung di Tempat Kerja
Pelatihan
seperti ini dikenal dengan on the job training, yaitu dengan
cara meberikan pelatihan lansung pada karyawan di tempat kerjanya sendiri,
biasanya materi disampaikan oleh karyawan senior atau atasan lansung
(penyelia). Pelatihan seperti ini biasanya lebih efektif, karena karyawan
menerima materi yang lansung dapat dipraktekan, selain itu juga lebih hemat
biaya.
3. Pelatihan di
Luar Tempat Kerja
Pelatihan
seperti ini dikenal dengan off the job training, yaitu
dengan cara memberikan materi di luar tempat kerja, seperti di laboratorium.
Teknik pelatihan seperti ini dapat berupa audiovisual, teknik simulasi, teknik
berbasis komputer, dll.
4. Magang (untuk calon
karyawan baru)
Merupakan
perpaduan antara pelatihan di dalam dan di luar tempat kerja. Misalnya para
peserta diberi teori diluar tempat kerja, lalu diberi kesempatan untuk
mempraktekannya di tempat kerja masing-masing.
Source :
Kewirausahawan – Softskill #3
Perencanaan Usaha Baru
A.
Pengertian,
Unsur-unsur, Alasan
1.
Pengertian
Perencanaan
Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan
dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana
biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan
frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi
rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum
yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah
rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
2.
Unsur-unsur
Perencanaan
·
Tujuan : Suatu rencana
yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai batasan
akan tujuan tersebut (fokus). Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu
yang akan dipakai, bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain
sebagainya.
·
Politik : Yang dimaksud
dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi dan pertanggung jawaban dalam
pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga tujuan yang telah direncanakan akan
berhasil.
·
Prosedur : Urutan tindakan
atau kegiatan yang terorganisir dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
·
Anggaran atau budget : Bagian yang tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan.
Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin, sehingga beban dari pelaksanaan
ini tidak tidak lah begitu berat.
·
Program : Gabungan dari politik, prosedur dan anggaran serta perlu adanya
alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak tercapai sebagaimana yang
diharapkan.
Unsur – unsur lain dalam perencanaan
1.
Rencana pemasaran.
2.
Rencana
produksi.
3.
Rencana
keuangan.
4.
Rencana SDM dan organisasi.
5.
Analisa
resiko dan hasil.
6.
Batasan
waktu
3.
Alasan Utama
Diperlukan Perencanaan
Aspek ekonomis
Aspek ini
mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin.Faktor
ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan
ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat
keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan
memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar
biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda
harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang
akan dikeluarkan.
Aspek teknis
Aspek ini
sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik.
Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang
bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua
kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada
konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis
yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligus meminimalisasi
kemungkinan kegagalan bisnis.
Masa depan bisnis
Aspek ini
akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan
sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun
perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanen. Ini tentu
nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan
konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang
kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ? Inilah aspek penting yang
harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
B.
Sebutkan
beberapa manfaat, tipe dan klasifikasi perencanaan
1.
Manfaat
Perencanaan
Manfaat
Perencanaan
1. Dapat
mendekati asumsi kebenaran
2. Membandingkan
hasil dengan rencana
3. Alat
komunikasi untuk meyakinkan pihak lain
4.
Wirausaha dapat berfikir kritis dan objektif
Manfaat lain perencanaan
1.
Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2.
Membantu
dalam kristalisasi persesuaian pada masalah- masalah utama
3.
Memungkinkan
pimpinan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4.
Membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat
5.
Memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi
6.
Memudahkan
dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7.
Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
9.
Menghemat
waktu, usaha dan dana
2.
Tipe
Perencanaan
Perencanaan
strategis (Strategi Planning)
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.
Perencanaan
taktis
Perencanaan
jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang
sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan sistem rencana ini untuk menguraikan
apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai
keberhasilan dalam kurun waktu satu tahun.
Tipe utama
rencana :
1.
Rencana Strategic
Strategi adalah program
umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi. Terdapat
peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan
strategi organisasi.
2.
Rencana Operasional
a. Rencana sekali pakai
b.
Rencana teta
3.
Klasifikasi
Perencanaan
1.
Bidang fungsional
Produksi, pemasaran, keuangan dan personalia
2.
Tingkatan organisasional
Keseluruhan organisasi dan satuan kerja organisasi
Keseluruhan organisasi dan satuan kerja organisasi
3.
Karakteristik (sifat) rencana
Kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif
Kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif
4.
Waktu
Rencana jangka pendek, menegah dan jangka panjang
Rencana jangka pendek, menegah dan jangka panjang
5.
Unsur –
unsur rencana
Dalam wujud anggaran, program, proses, kebijaksanaan, pengembangan dll.
Dalam wujud anggaran, program, proses, kebijaksanaan, pengembangan dll.
Penempatan SDM dalam Organisasi Kewirausahaan
A.
Sebutkan
sumber-sumber tenaga kerja dan bagaimana tahapan proses seleksi
Sumber-sumber Tenaga Kerja
Sumber Intern
Ada
tiga sumber penawaran intern, yaitu :
a.
Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan
memberi latihan.
b.
Pemindahan (Transferring) yaitu posisi yang kurang
disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
c.
Pengangkatan (Promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan
yang lebih tinggi lagi.
Sumber Ekstern
Sumber
ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi
yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja,
sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
Tahapan Proses Seleksi
1.
Tahap
Penerimaan Pendahuluan
2.
Tahap Tes
– tes penerimaan
3.
Tahap
Wawancara seleksi
4.
Tahap
pemeriksaan referensi
5.
Tahap
evaluasi medis
6.
Tahap
wawancara atasan langsung
7.
Tahap
keputusan penerimaan
B.
Bagaimana
latihan dan pengembangan serta teknik yang dilakukan untuk karyawan lama &
baru
Latihan atau training harus berdasarkan pada kebutuhan
pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta,
tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta dan lain-lain baik
karyawan lama maupun karyawan baru.
Latihan dan pengembangan
karyawan
Mereka adalah produk dari
suatu system pendidikan dan mempunyai pengalaman yang diperoleh dari organisasi
lain.Bahkan para karyawan yang sudah berpengalaman pun perlu belajar dan menyesuaikan
dengan organisasi orang-orangnya,kebijksanaanya,dan
prosedur-prosedurnnya.Meskipun program orientasi serta latihan pengembangan
memakan waktu dan dana,hampir semua organisasi melaksanakanya,dan menyebut
biaya-biaya untuk berbagi program tersebutsebagai investasi SDM.
Latihan (training) dimaksudkan untuk memprbaiki
penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci
dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan
–pekerjaan sekarang. Bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk
memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang, kegiatan ini
disebut pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan (development) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuaan, sikap daan sifat-sifat
kepribadiaan. Kegiatan latihan daan pengembangan biasanyaa menjadi tanggung
jawab department personalia.
TEKNIK PENGEMBANGAN SDM UNTUK KARYAWAN LAMA DAN BARU
1. Orientasi
Karyawan
Yaitu acara yang
bersifat khusus dan formal dalam rangka memperkenalkan pekerjaan, rekan kerja,
lingkungan kerja, target yang harus dicapai serta tujuan perusahaan secara
umum. Pada dasarnya dengan adanya orientasi diharapkan kesenjangan pengetahuan
umum tentang perusahaan antara karyawan baru dengan karyawan lama dapat
diperkecil, sehingga mereka tidak merasa asing dalam dunia kerja yang akan
dihadapinya.
2. Pelatihan
Lansung di Tempat Kerja
Pelatihan
seperti ini dikenal dengan on the job training, yaitu dengan
cara meberikan pelatihan lansung pada karyawan di tempat kerjanya sendiri,
biasanya materi disampaikan oleh karyawan senior atau atasan lansung
(penyelia). Pelatihan seperti ini biasanya lebih efektif, karena karyawan
menerima materi yang lansung dapat dipraktekan, selain itu juga lebih hemat
biaya.
3. Pelatihan di
Luar Tempat Kerja
Pelatihan
seperti ini dikenal dengan off the job training, yaitu
dengan cara memberikan materi di luar tempat kerja, seperti di laboratorium.
Teknik pelatihan seperti ini dapat berupa audiovisual, teknik simulasi, teknik
berbasis komputer, dll.
4. Magang (untuk calon
karyawan baru)
Merupakan
perpaduan antara pelatihan di dalam dan di luar tempat kerja. Misalnya para
peserta diberi teori diluar tempat kerja, lalu diberi kesempatan untuk
mempraktekannya di tempat kerja masing-masing.
Source :
Subscribe to:
Posts (Atom)