Sedikit referensi dan pembelajaran bagi kita semua bagaimana
pemerintah Hongkong sukses memberantas korupsi di negara bekas koloni
Inggris itu.
Jika Dibandingkan Korupsi DiIndonesia sekarang
sama Hongkong Ditahun sebelum 1977, Indonesia Belum Ada
Apa-Apanya..Sampai-sampai supir ambulans pun tak mau Antar pasien
sekarat jika belum mendapat “uang teh” terlebih dahulu!
Saking Akutnya Korupsi di Hongkong, 99,9% anggota polisi dan Jaksa terlibat dengan Mafia dan tindak Kriminal..
Akhirnya
pemerintah negara itu pada tahun 1974 melakukan langkah drastis yaitu
semua polisi dan jaksa di negara pulau itu dipecat tanpa kecuali!
Pemberantasan
korupsi di Hongkong puncaknya terjadi tahun 1973. Sebelumnya, usaha
pemberantasan korupsi ini sudah dilakukan beberapa kali namun selalu
gagal, dan sudah banyak korban pula yang berjatuhan. Nyaris tak ada
polisi, jaksa dan hakim baik panjang umurnya di negara pulau itu jika
berani melawan korupsi.
Benar-benar seperti cerita perang antar
mafia di film-film Hongkong, saling tembak dan saling bunuh di jalanan.
Bagaimana bandit-bandit di Hongkong kala itu bersekongkol dengan
polisi menguasai dan berbagi "wilayah" operasinya, untuk pelacuran,
penjudian dan narkotika. Bahkan merampok bank dengan senjata dan
personil kepolisian juga sudah biasa terjadi. Luar biasa memang.
Saking parahnya dunia korupsi di kepolisian Hongkong, istri dipakai atasanpun tidak bisa menolak!
Usaha
yang berhasil dalam soal pemberantasan korupsi di Hongkong pada
awalnya digagas oleh seorang polisi baik, yang mendapat dukungan penuh
dari pemerintah kolonial Inggris, yang ketika itu tentu saja pusing
tujuh keliling menghadapi jaringan kerja sama antara koruptor dan mafia
kuning.
Bisa berhasil diatasi, tentunya faktor yang cukup
menentukan adalah Gubernur koloni Inggris di Hongkong ketika itu, Sir
Murray Mac Lehose (1971-1982) termasuk seorang pemimpin Hongkong yang
keras dan berani ambil tindakan tegas. Dan jelas dia tidak terlibat
dalam persekongkolan mafia yang terjadi. Tak lama setelah ditunjuk
sebagai Gubernur, dia mencanangkan dua tahun masa jabatannya adalah
bertempur dengan korupsi ! Dan itu tidak sekedar dia pidatokan. Dia
langsung bertindak !
Usahanya itu membutuhkan aparat yang bersih
dan berwibawa. Dan dia dibantu oleh sejumlah polisi baik bermental
baja yang rela bertarung nyawa dengan mafia pengadilan. Sejumlah
"polisi gila" yang punya nyawa cadangan benar-benar melakukan perang
terhadap mafia Hongkong tersebut. Semua polisi baik itu berada
langsung di bawah komando sang Gubernur ! Kepala polisi pun tak bisa
apa-apa dan mafia-mafia Hongkong kalang kabut.
Dari pihak
pemerintah Hongkong sendiri, usaha ini ditunjang pula dengan berbagai
tindakan yang sama-sama gilanya. Extra Judisial. Yang paling drastis
ya itu tadi : memecat semua aparat polisi, jaksa dan hakim di seluruh
Hongkong, diganti sementara dengan polisi, jaksa dan hakim dari India
dan Australia. Berbarengan dengan itu Hongkong melakukan perekrutan
polisi, hakim, dan jaksa baru yang diseleksi dengan sangat ketat.
Bukan
hanya aparat penegak hukumnya saja. Petugas administrasi yang bekerja
di semua kantor polisi, jaksa dan hakim juga dipecat. Diberhentikan.
Semua dengan pesangon yang cukup. Lebih dari separoh APBN Hongkong
dipakai untuk memberikan pesangon bagi mereka.
Lantas kepada
polisi, hakim dan jaksa yang dipecat dan terindikasi korupsi itu
ditawarkan untuk pergi dari Hongkong, dengan jaminan tidak akan diusut,
dan harta hasil korupsinya juga tidak akan dirampas oleh negara.
Tetapi
kepada mereka yang memilih tetap tinggal di Hongkong akan diusut.
Jelas yang berani dan punya nyali untuk tetap tinggal di Hongkong hanya
yang benar-benar bersih saja. Yang merasa tangan dan kantongnya
berlumuran harta hasil korupsi kabur ke luar negeri.
Mantan
Polisi, hakim dan jaksa tersebut sebagian besar kabur ke Kanada, dengan
membawa semua harta haramnya, tersebar di beberapa China Town di
kota-kota besar. Pemerintah Kanada memilih menutup mata terhadap latar
belakang mereka, asalkan mereka membawa uang yang cukup besar yang
diperlukan untuk membangun Kanada.
Anehnya, para mafia tersebut
di Kanada tidak berani berbuat onar, hanya menguasai lingkungan China
Town saja. Sampai awal tahun 90-an, sekitar 17 tahun sejak berhasilnya
pemberantasan korupsi tersebut, mulailah perilaku aparat hukum
berubah. Sogok-menyogok tak ada lagi karena ketahuan sanksinya
dipecat!
Hanya saja kelakuan masyarakat Hongkong yang selama
puluhan tahun hidup dalam cengkeraman mafia, masih belum bisa secara
total merubah kebiasan buruknya. Tipu-tipuan dalam bisnis berlangsung
terus, terutama kepada para turis yang mampir ke Hongkong. Tak
terhitung banyaknya orang Indonesia yang tertipu di Hongkong, mulai
dari tipuan dalam hal pengobatan, ditakut-takuti agar membeli obat
yang mahal-mahal, sampai tipuan barang dagangan seperti barang lama
dikatakan model terbaru.
Tetapi karena polisi, jaksa dan
hakimnya sudah bersih. Perilaku macam begitu tidak dibiarkan begitu
saja. Dan pebisnis Hongkong yang nakal itu kena batunya. Disidik,
diajukan ke pengadilan dan dijebloskan ke penjara tanpa ampun. Menyuap
atau mencoba menyuap? Hukumannya langsung dilipatgandakan ! Tidak ada
ampun. Tidak ada belas kasihan.
Kemudian tahun 1974 Gubernur
Mac Lehose membentuk ICAC (Independent Commission Against Corruption)
yaitu lembaga semacam KPK yang ada di Indonesia. Hasilnya, masyarakat
Hongkong mulai teratur dengan tegaknya hukum, menjadi satu masyarakat
yang hidup didalam jalur ketentuan hukum yang ada. Orang bilang sejak
itulah Hongkong ekonominya maju pesat.
ICAC juga telah mendata
lebih 99% Polisi terlibat kriminal dan korupsi, jika diberlakukan
hukuman formal, seluruh polisi akan dipenjara, namun pemerintah
hongkong memberi pemutihan hukuman, hanya polisi yang telibat kriminal
diatas tanggal 1 Januari 1977 aja yang di bawa ke meja hijau.
Di
Indonesia, usaha pemberantasan korupsi baru tahap permulaan, baru
menyentuh kulit2nya saja yang tentu masih sangat jauh untuk sampai ke
inti permasalahannya. Belajar dari pengalaman Hongkong yang baru
berhasil setelah pemerintah bertindak dengan tangan besi, tampaknya
kita harus menunggu sampai beberapa kali pemilu lagi, sampai kita
menemukan pimpinan negara yang benar-benar bertangan besi tapi bersih
dan benar-benar membela rakyat. Bukan pemimpin negara yang cengeng dan
minta dikasihani !
Sumber http://berita-aneh.blogspot.com/2012/01/cara-hongkong-memberantas-korupsi.html
No comments:
Post a Comment
Welcome to My Blog.
I'm a SonElf, Love with Super Junior & SNSD also love YoonHae (Yoona & Donghae).
Thank's for visited my blog and don't be a Silent Reader's guys. Give your comment for my blog.
Thank You ^^