IDENTITAS
a. Judul : ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA
SAMPOERNA TBK.
b. Penulis : Hendry Andres Maith
c. Jurnal : Jurnal EMBA
d. Volume : 1
e. Tahun : 2013
f. Nomor : 3
g. Halaman : Hal.
619-628
ABSTRAK
Penilaian tingkat keuangan suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik
dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari analisis rasio keuangan. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan pengukuran rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Data dan informasi
penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas
setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan
dalam keadaan baik (liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa
modal perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh
kreditor sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik (insolvable).
Ditinjau dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di setiap tahunnya
sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio
profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun sehingga
dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik.
LATAR BELAKANG
Perusahaan secara periodik
selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting dan
diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pemerintah,
kreditor, pemilik perusahaan dan pihak manajemen sendiri. Selanjutnya,
pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan melakukan
perhitungan lebih lanjut untuk mengetahui apakah perusahaan telah mencapai
standar kinerja yang dipersyaratkan atau belum.
Laporan keuangan merupakan salah
satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan, dapat
juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau,
sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang. Laporan keuangan umumnya
disajikan untuk memberi informasi mengenai posisi-posisi keuangan, kinerja dan
arus kas suatu perusahaan dalam periode tertentu. Informasi tersebut diharapkan
dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan
dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk
mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik dapat
dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio
keuangan membutuhkan laporan keuangan selama sedikitnya 2 (dua) tahun terakhir
dari berjalannya perusahaan.
Analisis rasio keuangan,
membantu mengetahui tingkat kinerja keuangan perusahaan apakah baik atau
sebaliknya. Analisis rasio dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis,
beberapa di antaranya yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas. Tingkat likuiditas adalah menunjukan sejauh mana kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta
lancar yang dimilikinya. Sedangkan tingkat solvabilitas, menunjukkan sejauh
mana kemampuan perusahaan dapat memenuhi semua kewajibannya dengan jaminan
harta yang dimilikinya. Tingkat aktivitas, mengukur efektivitas suatu
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas,
menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
modal yang dimilikinya. Apakah perusahaan-perusahaan yang kelihatan besar sudah
bisa menyatakan keefektifan kinerja perusahaan tersebut. Dengan mengetahui
tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas suatu
perusahaan, akan dapat diketahui keadaan perusahaan yang sesungguhnya sehingga
dapat diukur tingkat kinerja keuangan dalam perusahaan.
TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. ditinjau
dari analisis rasio keuangan.
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan
berupa studi deskriptif yang meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis
atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.
(Kuncoro 2009:12).
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
kantor IDX/PIPM Manado yang bertempat di Ruko Mega Smart Blok 1 No. 10, Komplek
Mega Mas Jl. Piere Tendean, Boulevard Manado, Sulawesi Utara. Proses Penelitian
dilakukan pada bulan Januari- Maret 2013.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen
yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di
mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro,
2009 : 118). Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan
perusahaan PT. HM Sampoerna. Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset)
dari unit populasi. Dalam penelitian ini sampel yang di ambil yaitu laporan
keuangan perusahaan yang diterbitkan selama tiga tahun terakhir di tambah
dengan laporan pada tengah tahun, laporan keuangan PT. HM Sampoerna tahun 2009,
tahun 2010, tahun 2011 dan laporan keuangan bulan juni tahun 2012.
Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dapat didefinisikan sebagai
“data yang dikumpulkan oleh pihak lain” (Kuncoro, 2009:148). Data dalam
penelitian ini, data sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari IDX/Bursa Efek
Indonesia malalui internet yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Data yang
digunakan pada penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan pada perusahaan
PT. HM Sampoerna Tbk. tahun 2009 sampai dengan bulan juni tahun 2012.
Metode Analisis
Metode analisa yang digunakan
adalah metode analisa horizontal. Kasmir (2008:69) menyatakan metode analisa
horizontal yaitu membandingan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari
hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu ke
periode yang lain. Munawir, dikutip dalam Faizal (2008:41) menyatakan dalam
menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan
perusahaan, faktor-faktor utama
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. (”Perseroan”/“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di
Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas,
seperti Sampoerna A Mild, Sampoerna Kretek, serta “Raja Kretek” yang
legendaris Dji Sam Soe. Sejarah dan kesuksesan Sampoerna tidak dapat
dipisahkan dari sejarah keluarga Sampoerna sebagai pendirinya. Pada tahun 1913,
Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok
kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya
merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok
kretek maupun rokok putih. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng
Tee mengubah nama keluarganya sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna,
dan memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks
bangunan yang terbengkalai di Surabaya, yang kemudian direnovasinya.
1. Rasio Likuiditas
Tabel 2 Perbandingan Rasio Likuiditas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan
|
2009
|
2010
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Rasio Lancar
|
188,06%
|
161,25%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Rasio Cepat
|
48,68%
|
61,00%
|
Naik
|
Baik
|
Rasio Kas
|
7,85%
|
32,82%
|
Naik
|
Baik
|
Tabel 3 Perbandingan Rasio
Likuiditas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan
|
2010
|
2011
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Rasio Lancar
|
161,25%
|
174,93%
|
Naik
|
Baik
|
Rasio Cepat
|
61,00%
|
69,94%
|
Naik
|
Baik
|
Rasio Kas
|
32,82%
|
24,38%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Tabel 4 Perbandingan rasio
Likuiditas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan
|
2011
|
Juni 2012
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Rasio Lancar
|
174,93%
|
142,15%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Rasio Cepat
|
69,94%
|
44,18%
|
Turun
|
Tidak baik
|
Rasio Kas
|
24,38%
|
24,69%
|
Naik
|
Baik
|
2. Rasio Solvabilitas
Tabel 5 Perbandingan rasio
Solvabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan
|
2009
|
2010
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Rasio Hutang atas Aktiva
|
40,92%
|
50,23%
|
Naik
|
Tidak Baik
|
Rasio Hutang atas Modal
|
69,3%
|
100,9%
|
Naik
|
Tidak Baik
|
Tabel 6 Perbandingan rasio
Solvabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan
|
2010
|
2011
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Rasio Hutang atas Aktiva
|
50,23%
|
47,35%
|
Turun
|
Baik
|
Rasio Hutang atas Modal
|
100,9%
|
89,93%
|
Turun
|
Baik
|
Tabel 7 Perbandingan rasio
Solvabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan
|
2011
|
Juni 2012
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Rasio Hutang atas Aktiva
|
47,35%
|
56,70%
|
Naik
|
Tidak Baik
|
Rasio Hutang atas Modal
|
89,93%
|
130,81%
|
Naik
|
Tidak Baik
|
3. Rasio Aktivitas
Tabel 8 Perbandingan rasio
Aktivitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan
|
2009
|
2010
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Perputaran Total aktiva
|
2,19 X
|
2,11 X
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Perputaran Aktiva Tetap
|
9,04 X
|
10,61 X
|
Naik
|
Baik
|
Rata-rata Umur Piutang
|
6,6 hari
|
8,3 hari
|
Naik
|
Tidak Baik
|
Perputaran Persediaan
|
2,90 X
|
3,13 X
|
Naik
|
Baik
|
Tabel 9 Perbandingan rasio
Aktivitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan
|
2010
|
2011
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Perputaran Total aktiva
|
2,11 X
|
2,72 X
|
Naik
|
Baik
|
Perputaran Aktiva Tetap
|
10,61 X
|
13,72 X
|
Naik
|
Baik
|
Rata-rata Umur Piutang
|
8,3 hari
|
7,4 hari
|
Turun
|
Baik
|
Perputaran Persediaan
|
3,13 X
|
4,22 X
|
Naik
|
Baik
|
Tabel 10 Perbandingan rasio
Aktivitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan
|
2011
|
Juni 2012
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Perputaran Total aktiva
|
2,72 X
|
1,66 X
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Perputaran Aktiva Tetap
|
13,72 X
|
8,00 X
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Rata-rata Umur Piutang
|
7,4 hari
|
15 hari
|
Naik
|
Tidak Baik
|
Perputaran Persediaan
|
4,22 X
|
2,31 X
|
Turun
|
Tidak Baik
|
4. Rasio Profitabilitas
Tabel 11 Perbandingan rasio
Profitabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2009 dan 2010
Keterangan
|
2009
|
2010
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Net Profit Margin
|
13,06%
|
14,80%
|
Naik
|
Baik
|
Return On Asset
|
28,73%
|
31,29%
|
Naik
|
Baik
|
Return On Equity
|
48,65%
|
62,88%
|
Naik
|
Baik
|
Gross Profit Margin
|
28,82%
|
29,17%
|
Naik
|
Baik
|
Operating Profit Margin
|
18,50%
|
20,16%
|
Naik
|
Baik
|
Tabel 12 Perbandingan rasio
Profitabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2010 dan 2011
Keterangan
|
2010
|
2011
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Net Profit Margin
|
14,80%
|
15,26%
|
Naik
|
Baik
|
Return On Asset
|
31,29%
|
41,62%
|
Naik
|
Baik
|
Return On Equity
|
62,88%
|
79,05%
|
Naik
|
Baik
|
Gross Profit Margin
|
29,17%
|
28,74%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Operating Profit Margin
|
20,16%
|
20,64%
|
Naik
|
Baik
|
Tabel 13 Perbandingan rasio
Profitabilitas PT. HM Sampoerna Tbk. Tahun 2011 dan Juni 2012
Keterangan
|
2011
|
Juni 2012
|
Hasil
|
Interpretasi
|
Net Profit Margin
|
15,26%
|
15,38%
|
Naik
|
Baik
|
Return On Asset
|
41,62%
|
25,54%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Return On Equity
|
79,05%
|
59,00%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
1qawGross Profit Margin
|
28,74%
|
27,79%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Operating Profit Margin
|
20,64%
|
20,60%
|
Turun
|
Tidak Baik
|
Pembahasan
1. Rasio Likuiditas
Ditinjau
dari rasio likuiditas secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam
keadaan yang baik. Hal ini dapat kita lihat pada rasio lancar, rasio cepat dan
rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau besarnya
nilai rasio likuiditas ini menandakan bahwa keadaan perusahaan berada dalam
kondisi baik atau liquid. Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan
dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik karena mampu melunasi kewajiban jangka
pendek.
2. Rasio Solvabilitas
Untuk rasio
hutang atas modal, keadaan perusahaan sangatlah mengkhawatirkan. Hal ini dapat
dilihat pada nilai rasio yang dialami oleh perusahaan, yaitu berkisar pada
69,3% sampai 130,81%. Semakin tinggi nilai rasio ini akan semakin buruk kinerja
perusahaan. Untuk nilai 69,3% terjadi pada tahun 2009, selanjutnya naik menjadi
100,9% pada tahun 2010. Ini berarti pada tahun 2010 modal perusahaan sudah
tidak lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditur. Begitu
juga yang dialami perusahaan pada pertengahan tahun 2012. Hal ini sangatlah
tidak baik bagi keadaan perusahaan. Untuk hal ini perusahaan berada pada posisi
insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutangnya secara tepat waktu berada dalam posisi bermasalah bahkan
cenderung tidak tepat waktu.
3. Rasio Aktivitas
Semakin
kecil rasio ini, maka akan semakin buruk. Setiap tahunnya perusahaan ini
mengalami kenaikkan, ini berarti bahwa perusahaan bekerja secara efisien dan likuid.
Secara keseluruhan, untuk rasio aktivitas pada dasarnya keadaan perusahaan
masih dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat rasio aktivitas
menunjukkan adanya peningkatan di setiap tahun.
4. Rasio Profitabilitas
Semakin besar rasio ini akan
semakin baik bagi kinerja perusahaan. Secara keseluruhan, untuk rasio
profitabilitas ini perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat
kita lihat pada peningkatan yang ada dalam data rasio profitabilitas. Peningkatan
ini menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap
tahun semakin meningkat.
KESIMPULAN
Kesimpulan
penelitian ini, adalah:
1. Rasio likuiditas perusahaan
berada dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada rasio lancar, rasio
cepat dan rasio kas bahwa pada dasarnya mengalami kenaikan. Semakin tinggi atau
besarnya nilai rasio likuiditas, menandakan keadaan perusahaan berada dalam
kondisi liquid. Liquid yaitu keadaan dimana perusahaan dinyatakan sehat dan
dalam keadaan baik karena mampu melunasi kewajiban jangka pendek.
2. Rasio solvabilitas perusahaan
berada pada posisi insolvable. Hal ini dapat dilihat pada rasio solvabilitas
keadaan modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan
oleh kreditur. Insolvable yaitu keadaan dimana kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang-hutangnya secara tepat waktu berada dalam posisi bermasalah
bahkan cenderung tidak tepat waktu.
3. Rasio aktivitas perusahaan
dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada keempat rasio aktivitas menunjukkan
adanya peningkatan dari tahun ke tahun.
4. Rasio profitabilitas perusahaan dalam posisi yang
baik. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan rasio profitabilitas, hal ini
menunjukkan keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba setiap tahun
semakin meningkat.
No comments:
Post a Comment
Welcome to My Blog.
I'm a SonElf, Love with Super Junior & SNSD also love YoonHae (Yoona & Donghae).
Thank's for visited my blog and don't be a Silent Reader's guys. Give your comment for my blog.
Thank You ^^