Laporan Keuangan Bumi Resources TBK
Dalam Jutaan Rupiah
|
|
2009
|
2010
|
2011
|
Total Asset
|
55,933,615
|
63,363,659
|
66,814,128
|
Current Asset
|
17,362,616
|
23,161,472
|
23,406,190
|
Cash and Cash eq.
|
477,036
|
2,066,633
|
626,507
|
Trade Receivables
|
1,725,781
|
1,660,711
|
3,221,833
|
Inventories
|
1,305,157
|
1,066,485
|
1,425,051
|
Non Current Asset
|
30,570,997
|
40,202,107
|
43,407,930
|
Fixed Asset Net
|
8,196,568
|
7,397,292
|
8,201,277
|
Deffered Tax Assets
|
1,986,729
|
n.a
|
n.a
|
Other Assets
|
860,697
|
670,983
|
830,298
|
Liabilities
|
48,493,247
|
51,506,526
|
57,960,099
|
Current Liabilities
|
15,886,176
|
12,277,283
|
23,044,376
|
Trade Payables
|
1,749,840
|
999,456
|
1,561,480
|
Taxes Payable
|
2,068,089
|
1,978,105
|
1,925,884
|
Accrued Expenses
|
1,382,464
|
1,874,256
|
2,409,415
|
Non Current Liabilities
|
32,607,072
|
39,229,243
|
34,915,724
|
Shareholder Capital
|
7,440,367
|
11,857,133
|
10,667,629
|
Revenue
|
34,451,217
|
26,315,998
|
36,281,598
|
Cost Of Good Sold
|
23,963,687
|
17,644,829
|
21,825,408
|
Gross Profit
|
10,487,530
|
8,671,170
|
14,456,190
|
Operating Expense
|
4,488,002
|
2,812,562
|
4,261,406
|
Operating Profit
|
5,999,528
|
5,858,607
|
10,194,784
|
Other Income (Expense)
|
(1,133,570)
|
(1,088,754)
|
(4,767,123)
|
Profit and Loss before Taxes
|
4,865,958
|
4,769,853
|
5,427,661
|
Comprehensive Profit
|
1,790,218
|
2,392,058
|
1,950,547
|
1. Analisis Rasio Keuangan
A. Rentabilitas
a. Gross profit margin : Rasio ini
mengukur efisiensi pengendalian harga pokok.
Gross profit
margin = Laba Kotor (Gross Profit) /
Penjualan Netto (Revenue) * 100%
Tahun 2009 = (10,487,530 / 34,251,217) * 100% = 30%
Tahun 2010 = (8,671,170 / 26,315,998) * 100% = 32%
Tahun 2011 = (14,456,190 / 36,281,598) * 100% = 39%
Analisis: Diketahui pada tahun
2009 sebesar 30% dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan nilai rasio menjadi
32%, sedangkan pada tahun 2011 Gross Profit Margin ratio mengalami
kenaikan 7%
b. Return on investment (ROI) ROI mengukur kemampuan perusahaan dengan menghitung jumlah aktiva yang
digunakan dalam opersai perusahaan untuk menghasilkan laba
Return On Investment = Laba Bersih
Sesudah Pajak(Comprehensive Profit )/
Total Aktiva(Total Asset)
*100%
Tahun 2009 = (1,790,218
/ 55,933,615) * 100 % = 3,2%
Tahun
2010 = (2,392,058 / 63,363,659) * 100% = 3,7%
Tahun
2011 = (1,950,547 / 66,814,128) * 100% = 2,9%
Analisis : Diketahui tahun 2009 sebesar 3.2% dan pada tahun 2010 nilai
rasio ini mengalami peningkatan dari 3,2% menjadi 3,7%. Peningkatan ini terjadi
karena peningkatan nilai laba bersih sesudah pajak lebih kecil dari peningkatan
nilai total aktiva. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan nilai rasio
menjadi 2,9%. Penurunan ini terjadi karena nilai laba bersih sesudah pajak
lebih kecil dari peningkatan nilai total aktiva.
c. Return on equity (ROE)
ROE digunakan
untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Return On Equity= Laba Bersih
Sesudah Pajak (Comprehensive Profit)
/ Total Modal (Shareholder
Capital) *100%
Tahun 2009 = (1,790,218
/ 7,440,367) * 100% = 24,06%
Tahun 2010 = (2,392,058
/ 11,857,133) * 100% = 20,17%
Tahun 2011 = (1,950,547
/ 10,667,629) * 100% = 18,28%
Analisis : Diketahui pada tahun 2008 sebesar 24,06% dan pada tahun 2009
nilai rasio ini menurun menjadi 20,17% ini terjadi karena terjadi peningkatan
pada nilai laba bersih sesudah pajak lebih kecil dari pada peningkatan nilai
total modal. Sedangkan pada tahun 2011 juga terjadi penurunan nilai rasio yang
drastis menjadi 18,28% akibat terus menurunnya nilai laba bersih sesudah pajak.
d. Net profit margin
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan.
Net Profit Margin= Laba Bersih (Comprehensive Profit)/ Penjualan (Revenue )*100%
Tahun 2009 = (1,790,218/34,451,217) * 100% = 5%
Tahun 2010 = (2,392,058 / 26,315,998) * 100% = 9%
Tahun 2011 = (1,950,547 / 36,281,598) * 100% = 5%
Analisi : Pada tahun 2009 sebesar
5 % dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan nilai rasio sebesar 4% menjadi 9 %
sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan nilai rasio menjadi 5 %. Penurunan
ini terjadi akibat menurunnya nilai laba bersih sedangkan penjualan terjadi
peningkatan.
B. Likuiditas
a. Current ratio
Current ratio menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar suatu perusahaan.
Current ratio= Aktiva Lancar (Current Asset)
/ Hutang Lancar (Current Liabilities)
Tahun 2009 = 17,362,618 / 15,886,176
= 1,09
Tahun 2010 =
23,161,472 / 12,277,283 = 1,88
Tahun 2011 =
23,406,190 / 23,044,376 = 1,01
Analisi : Tahun 2009 sebesar 1,09
dan tahun 2010 terjadi peningkatan pada nilai rasio yang naik menjadi 1,88.
Peningkatan ini terjadi karena nilai pada nilai aktiva lancar yang jauh lebih
besar dari peningkatan nilai hutang lancar. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi
penurunan rasio menjadi 1,01.
b. Quick ratio
Rasio ini
merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan.
Quick ratio = Aktiva
Lancar (Current Asset ) –
Persediaan (Inventories) / Hutang Lancar (Current Liabilities)
Tahun 2009 = (17,362,618
- 1,305,157) / 15,886,176 = 1,01
Tahun 2010 = (23,161,472
- 1,066,485) / 12,277,283 = 1,79
Tahun 2011 = (23,406,190
- 1,425,051) / 23,044,376 = 0,95
Analisis : Pada tahun 2009 sebesar
1,01 kali. Dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan pada nilai rasio menjadi
1,79, peningkatan ini terjadi karena terjadi penurunan yang pada nilai hutang
lancar. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan pada nilai rasio menjadi
0,95 ini disebabkan adanya peningkatan nilai hutang lancar yang sangat besar
sedangkan nilai aktiva lancar yang tidak begitu mengalami perubahan.
C. Solvabilitas
a. Debt ratio
Debt to ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan
antara total hutang dengan total aktiva.
Debt ratio = Total Hutang (Liabilities) / Total Aktiva (Total Asset) * 100%
Tahun 2009 = (48,493,247
/ 55,933,615) * 100% = 86%
Tahun 2010 = (51,506,526
/ 63,363,659) * 100% = 81%
Tahun 2011 = (57,960,099 / 66,814,128) * 100% = 86%
Analisis : Hasil perhitungan Tabel
10 diketahui pada tahun 2009 nilai rasio adalah 86% dan pada tahun 2010 terjadi
penurunan nilai rasio menjadi 81%. Penurunan nilai rasio ini terjadi karena
peningkatan nilai total aktiva lebih besar dari pada peningkatan nilai total
hutang. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan pada nilai rasio menjadi
86 %.
b. Debt to equity ratio
Debt to equity
ratio adalah rasio yang membandingkan
hutang perusahaan dengan total ekuitas.
Debt to equity ratio = Total Hutang (Liabilities) / Total Modal (Shareholder Capital) * 100%
Tahun
2009 = (48,493,247 / 7,440,367) * 100% = 65,1%
Tahun 2010 = (51,506,526
/ 11,857,133) * 100% = 43,4%
Tahun 2011 = (57,960,099
/ 10,667,629) * 100% = 54,3%
Analisis : Pada tahun 2009 sebesar
65,1% dan pada tahun 2010 terjadi penurunan nilai pada rasio menjadi 43%.
Penurunan nilai rasio ini disebabkan oleh peningkatan nilai total modal yang
lebih besar dari peningkatan nilai total hutang. Sedangkan pada tahun 2011
terjadi peningkatan pada nilai rasio menjadi 54 % karena menurunnya nilai total
modal.
Sumber : Marsel Pongoh, ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. BUMI RESOURCES TBK.