Macet

Sudah tidak aneh lagi daerah Ibukota dan sektarnya dilanda kemacetan setiap harinya. Hampir disetiap sudut kota jakarta khususnya daerah JaBoDeTaBek harus dihadapkan MACET. Terkadang lampu lalu lintas yang harusnya dapat membantu dalam menertibkan kemacetan seolah diabaikan fungsinya oleh para pengendara.Beberapa fator yang menjadi penyebab macet diantaranya, yaitu :

1. Jumlah Kendaraan
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sampai September 2011 mencapai 6,2 juta unit. Anda mungkin dapat membayangkan betapa padatnya daerah ibukota saat ini, yang akan terus dipadati oleh kendaraan bermotor yang semakin meningkat jumlahnya. Banyak orang berpendapat bahwa mobil pribadi merupakan kontributor terbesar yang menimbulkan kemacetan lalu lintas di Jakarta, diikuti angkutan umum sebagai kontributor terbesar kedua.Selain itu, pemakaian mobil pribadi di Jakarta sangat tidak efisien. Yang dimaksud tidak efisien adalah jumlah penumpang (termasuk pengemudi) hanya 1 atau 2 orang di dalam satu mobil.

2. Jam Sibuk
Bedakan jika Anda berangkat pagi sekitar pukul 07.00-08.00 dengan pukul 10.00-11.00 .Ruas jalan akan menjadi sibuk dan padat saat orang-orang mulai beraktivitas (kerja, sekolah dll). Namun saat siang hari ruas jalan akan menjadi sedikit lengang karena waktu jam masuk kantor telah lewat.

3. Kurang Patuh
Inilah faktor yang paling berpengaruh, kurang disiplinnya pengendara dalam mematuhi peraturan membuat  kemacetan yang ada semakin kacau. Bayangkan, mungkin Anda pernah menemukan para pengendara khusunya motor, pada saat lampu lalu lintas masih berwarna merah para pengendara ini nekat untuk menerobos demi perjalanan yang mereka anggap sibuk. Jika saja kepatuhan ini dapat ditingkatkan dalam diri pengendara mungkin kemacetan yang terjadi dapat diminimalisir. Beberapa perilaku pengendara menyebabkan kemacetan lalu lintas bahkan membahayakan pihak lain, misal: sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah, saling serobot,

4. Angkot
Sering kali kita menemukan angkot yang berjejer disepanjang jalan yang menyebabkan kemacetan tidak dapat dihindarkan, dan sering kali juga kita para pengendara hanya membiarkan tanpa menegur sang sopir angkot yang bebas ngetem dan membuat kekacauan lalu lintas. Terkadang angkot juga sering sembarangan menaikkan dan menurunkan para penumpang sesuka mereka dipinggir jalan.


Jadi menurut saran penulis, kemacetan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, polisi ataupun petugas yang ada, tapi tugas kita sebagai pengendara yang baik untuk mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Demi kenyamanan yang ada hendaknya kita tidak mengendarai kendaraan kita dengan cara ugal-ugalan. Marilah kita ciptakan daerah kita untuk menjadi lebih nyaman dalam mengendarai Motor ataupun Mobil.